Dilarang Berhenti di Permukaan

DiMi-Dilarang Berhenti di Permukaan

Baru-baru ini, saya mendengarkan podcast “Setengah Latte” yang membahas tentang perjalanan awal Sky, pemain Warcraft III. Sky bukanlah seorang jenius, tetapi kecintaannya pada permainan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan membuatnya tumbuh menjadi juara. Ketika saya masih muda, saya sangat akrab dengan cerita Sky, Grubby, dan Moon, sering menonton video pertandingan mereka untuk mempelajari trik-trik permainan. Namun, setelah mendengarkan podcast ini, saya menyadari bahwa dulu saya hanya menganggap permainan sebagai permainan, tanpa sungguh-sungguh mempelajari aturan atau keseimbangan permainan secara sistematis.

Saya sekarang menyadari bahwa banyak hal yang terhambat karena sikap yang hanya berhenti di permukaan. Misalnya, saat menggunakan ChatGPT, saya sering kali hanya bertanya sesuai dengan cara saya sendiri dan tidak mendapatkan hasil yang diharapkan. Ini hanya membuang-buang waktu dan tenaga. Sebagai contoh lainnya, saya sama sekali tidak mengetahui asal-usul atau makna dari ungkapan “浅尝辄止1” dalam judul artikel ini, yang hanya saya pahami sebagai “mencoba sedikit lalu berhenti”.

Pada dasarnya, kelelahan yang tidak perlu ini muncul karena hanya belajar dasar tanpa melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi. Penyebabnya adalah model berpikir yang tidak mendalam, malas untuk mencari pemahaman yang lebih dalam, dan tidak berusaha memecahkan masalah dari prinsip-prinsip dasar.

Jika kita memahami dan menguasai prinsip dasar dari suatu hal, kita dapat menghindari kelelahan yang tidak perlu. Misalnya, dalam belajar pemrograman, kita bisa langsung menggunakan framework siap pakai untuk membuat situs web, tetapi untuk penyetelan yang lebih rinci dan memastikan kekuatan kode, diperlukan pengetahuan dasar tentang pengembangan web dan ilmu komputer.

Untuk menghindari berhenti di permukaan dan melakukan pekerjaan dengan benar, perhatikan poin-poin berikut:

  1. Prioritaskan yang penting
    Waktu adalah sumber daya yang paling berharga. Jika suatu tugas atau teknologi tidak benar-benar penting atau tidak sepadan dengan biayanya, jangan mencoba-coba.

  2. Jangan setengah hati
    Jika memilih untuk mencoba hal baru, lakukan dengan sebaik mungkin. Meski hasilnya tidak langsung terlihat, tingkatkan profesionalisme Anda. Seperti yang dikatakan Stephen Chow dalam film Raja Komedi, “Figuran pun tetap seorang aktor”.

  3. Pahami esensi dari sudut pandang ilmiah
    Dengan memahami esensi suatu hal, kita akan tahu bagaimana memulai dan seberapa jauh kita harus mendalami. Misalnya, sebelum berinvestasi, pelajari terlebih dahulu prinsip-prinsip ekonomi mikro.

  4. Belajar dari yang terbaik
    Jangan takut gagal. Pelajari dari orang lain, ambil pelajaran dari kegagalan, dan terus tumbuh. Kepercayaan diri yang besar seringkali dibangun dari banyaknya kegagalan.

  5. Jaga antusiasme
    Hanya dengan antusiasme sejati kita dapat terus tumbuh. Dunia terus berubah, teknologi dan metode baru selalu muncul. Terus belajar agar tidak ketinggalan zaman dan tetap menjaga sikap positif.

  6. Evaluasi dan refleksi
    Setelah menyelesaikan suatu tugas atau proyek, luangkan waktu untuk evaluasi. Identifikasi apa yang berjalan baik dan apa yang bisa ditingkatkan, serta rencanakan bagaimana melakukannya lebih baik di lain waktu. Kebiasaan ini akan mendorong Anda untuk terus berkembang.

Footnotes

  1. Peng Youqi dari Dinasti Qing dalam Heiji Yuanhun bab 24: “Hal ini bukanlah sesuatu yang tidak bisa dicoba. Bagi para sastrawan dan penyair, mencoba sedikit dan berhenti untuk menyenangkan hati, tidak ada salahnya.”

DiMi

DiMi

Diterbitkan pada 2024-08-30, Diperbarui pada 2024-09-21