Pertempuran Midway

Film perang menghabiskan banyak uang, dan jumlah penonton bioskopnya sedikit. Semakin sedikit orang yang membuat film perang, dan semakin sedikit pula tema pertempuran berskala besar.”The Battle of Midway” yang disutradarai oleh Roland Emmerich, sutradara “Ten Thousand Years Before History” dan “2012”, mengembalikan pertempuran klasik ini dari sudut pandang perwira angkatan laut dari kedua sisi perang antara Jepang dan Amerika Serikat. Ini bisa dikatakan sebagai film bertema Perang Dunia II berskala besar yang langka dalam beberapa tahun terakhir. Tingkat produksinya sebanding dengan “T-34 Tank” dan “Fury” Rusia.

Sutradara menghindari pembicaraan tentang keadilan dan kejahatan, dan menggunakan keyakinan, keluarga, kepedulian, dan visi untuk menunjukkan mengapa semua orang berjuang dari sudut pandang individu.

Tentara Jepang selalu menganggap militer AS sebagai potensi ancaman terbesar, namun militer AS dan Washington punya ilusi. Mereka terbangun setelah serangan Jepang di Pearl Harbor. Namun, saat ini kekuatan tempur angkatan laut AS tidak lagi sebesar Jepang.

Angkatan Laut Jepang mempunyai kapal induk terbesar pada saat itu, pesawat berbasis kapal induk tercanggih, dan perwira angkatan laut yang paling tak kenal takut.Kemampuan militer AS untuk mengalahkan lebih banyak dengan lebih sedikit bergantung pada keberanian, profesionalisme dan kerja keras Jenderal Nimitz, perwira intelijen Layton, pilot Best dan lain-lain.

Battle of Midway jauh lebih brutal dan seru dibandingkan filmnya. Sebagai film komersial, “The Battle of Midway” tidak dianggap sukses.

Diterbitkan pada: 18 Des 2019 · Diubah pada: 21 Nov 2025